Jumat, 23 Desember 2011

Driver Vs Biker


Pengendara mobil alias Driver apakah jengkel dengan Biker yang ugal-ugalan, Bagaimana sebaliknya siBiker terhadap Driver?

Jawabnya, sama saja. Dari hasil survei yang dilakukan Lembaga asuransi asal Inggris Swinton terhadap 1.000 bikers, justru 53 persen menjawab perilaku yang paling mengesalkan dari pengendara mobil adalah lalai saat menggunakan instrumen kendaraan. Seperti membelok tanpa menyalakan lampu sein, menyalakan sein tapi tak berbelok, lampu rem tak berfungsi sampai penggunaan hazard bukan pada saat darurat.

Kemudian, 21 persen kesal pada pengendara mobil melempar puntung rokok keluar jendela. Bahkan, seperlima bikers (dari 21 persen) mengaku pernah terkena lemparan "sampah" itu di jalan.

Masih dari hasil survei, banyak lagi perilaku-perilaku pengendara mobil yang mengesalkan bikers di jalan. Berikut lima peringat teratasnya:
1. Penggunaan instrumen kendaraan dengan tidak benar (53 persen)
2. Membuang puntung rokok dari jendela (21 persen)
3. Sengaja menutupi lubang jalan di depan (11 persen)
4. Menyalip pada kondisi hujan atau jalan licin (9 persen)
5. Tak menggunakan spion, kurang memperhatikan kondisi lingkungan di jalan (6 persen)

Nah, kalau Anda masuk kategori pengemudi mobil seperti apa di jalan?!

Sumber: Visor Down

Rabu, 14 Desember 2011

UUD 22 Th 2009

Info Undang-Undang Motor, Nomor 22 Tahun 2009 - Buat pengendara motor, jangan coba-coba jalan di trotoar kalau enggak mau kehilangan Rp 500.000. Masih banyak lagi pasal-pasal yang terangkum dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan yang siap menjerat pengendara karena kebiasaan buruk atau lalai saat berkendara.

Undang-undang tersebut sudah ketok palu. Nah, supaya Anda tidak kena tilang, inilah beberapa peraturan tersebut.

1. Motor harus lengkap nomor polisi. Hilang satu kena Pasal 280. Bunyinya (diringkas), orang, yang mengendarai motor tidak dipasangi tanda nomor (pelat nomor) yang ditentukan polisi sebagaimana yang dimaksud Pasal 68 ayat1, dipidana kurungan 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500.000

2. Punya SIM. Nekat berkendara tanpa mengantongi surat izin mengemudi (SIM) (sesuai Pasal 281) dikenakan Pasal 77 ayat 1 dipidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp.1 juta.

3. Jangan SMS atau telepon saat berkendara, mabok, dan lainnya. Itu mengganggu konsentrasi pengendara. Pasal 283 siap menjerat dengan bunyi: Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan sebagai diatur dalam Pasal 106 ayat 1 dipidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda Rp 750.000.

4. Jalan di trotoar. Pasal 106 ayat 2 akan menjerat dengan hukuman berupa kurungan 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp 500.000 karena dalam pasal tersebut jelas disebutkan, Anda tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki atau pesepeda kala mengemudikan kendaraan bermotor.

5. Standar motor tak lengkap. Perhatikan kaca spion, lampu utama, rem, penunjuk arah, pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban. Bila tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan, maka sebagaimana dimaksud Pasal 106 ayat 3 juncto Pasal 48 ayat 2 dan ayat 3, (pelanggar) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250.000.

6. Marka jalan. Simak Pasal 287. Yang melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas sebagaimana dimaksud Pasal 106 ayat 4 huruf a atau marka jalan (Pasal 106 ayat 4 huruf b) dipidana dengan pidana kurungan 2 (dua) bulan atau denda palilng banyak Rp 500.000.

7. Helm harus logo SNI. Pakai helm "cetok" atau helm proyek bakal diadang Pasal 106 ayat (8), yaitu dipidana dengan pidana kurungan a (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000. Helm harus memenuhi standar SNI.

8. Boncengan tiga atau lebih. Mengangkut penumpang lebih dari satu, sebagaimana disebut dalam Pasal 106 ayat 9, dipidana dengan pidana kurungan 1 (satu) bulan atan denda paling banyak Rp 250.000.

9. Balap liar. Yang suka kebut-kebutan, apalagi balap liar sebagaimana disebutkan Pasal 115 huruf b, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 3 juta.

10. Menerobos palang pintu kereta api. Bagi yang menerobos lintasan rel kereta, sementara palang pintu sudah ditutup dan sinyal sudah bunyi, Pasal 114 siap menjerat mereka dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp 750.000.

Tips Perawatan Motor

Dengan perawatan yang baik secara berkala, motor lama pun bisa tetap seperti baru. Inilah tips2 dalam merawat motor agar si roda dua ini tetap baik:

Cek Kondisi Oli
Oli mesin ini sangat penting peranannya untuk melumas komponen-komponen mesin, seperti stang seher, seher, dan ring seher, kruk as dan noken as atau stang klep. Jika keberadaan minyak pelumas sudah berwarna kehitam-hitaman atau kelenturan daya lumasnya berkurang, maka sebaiknya diganti. Ganti oli secara berkala dan gunakan sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Cek Kondisi Aki
Jangan biarkan air accu melewati batas maksimum dan minimum yang akibatnya bisa mempercepat kerusakan pada sel-sel accu. Tambahkan aki pada pagi hari.Jangan biarkan baterai atau accu yang sudah mulai melemah, segeralah menggantinya, bukan hal baik jika anda tetap memaksa menggunakannya. Jika tetap dipaksakan kedua kutub positif dan negatif akan mengeluarkan korosi (serbuk putih) yang akan menjalar ke bagian kabel-kabel utama yang menghubungkan arus listrik ke saluran lampu, dinamo, atau bagian-bagian lainnya.
Jika memang motor anda mengalami hal tersebut, arus listrik yang dihantarkan baterai atau accu tidak sempurna akan menyebabkan kerusakan pada komponen dinamo, kontak mesin maupun switch lampu. Satu hal yang perlu diperhatikan jika accu sudah lemah atau tidak mampu di starter dan distarter, jangan memaksa mendorong sepeda motor untuk menghidupkannya sebab hanya akan merusak gigi transmisi.

Periksa Rantai dan Gir
Jangan biarkan rantai terlalu kendor, atau terlalu kencang. Terlalu kendor bisa membuat rantai copot dari girnya, sementara terlalu kencang bisa mengakibatkan putus rantai. Cek juga kondisi gir, jika sudah tajam segera ganti karena jika tidak rantai bisa tiba-tiba putus. Bahaya kan, kalo lagi ngebut tiba-tiba putus rantai?

Periksa Kabel Koil dan Busi
Perhatikan keberadaan kabel koil yang menghubungkan arus listrik ke busi. Cepat ganti kabel yang kelihatannya sudah cukup umur dan banyak terlihat keretakan dan pengerasan pada kabel. Jangan lupa perhatikan keberadaan busi karena busi sangat vital untuk kelancaran sebuah mesin kendaraan.

Perhatikan Selang Bensin
Selang bensin ke karburator juga merupakanm komponen yang layak diperhatikan. Jangan membiarkan kondisi selang bensin mengeras atau terjadi retakan-retakan, karena bagian dalam selang bisa jadi sudah tidak elastis dan mengakibatkan serbuk kotoran yang berasal dari selang terbawa ke karburator. Pada akhirnya akan terjadi penyumbatan suplai bensin dari tanki ke karburator sehingga mengganggu sistem pembakaran.

Panaskan Mesin paling lama 2 Menit
Panaskan mesin sebelum motor dijalankan, tak perlu lama-lama cukup 1-2 menit agar sirkulasi oli bisa melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. Jangan terlalu lama memanaskan karena akan membuat pipa knalpot menguning selain itu Anda pasti tak mau buang-buang bensin khan?.

Periksa tekanan angin ban
Jangan terlalu keras dan juga jangan kurang karena bisa berakibat kembang ban motor rusak.

Gunakan Selalu Sparepart Asli
Lebih baik mahal sedikit, tapi puas dan tahan lama daripada memakai yang tidak asli, meski murah tapi tapi daya tahan kurang.

Cek Baut Bodi Secara Berkala
Mungkin kita sering tidak menyadari kalau baut bodi suka gampang kendor. Untuk memastikannya, cek secara berkala, tiap selesai cuci motor misalnya.

COBA APA LAGI?

Tips Berkendara Roda Dua

# Persiapan pengendara: pemanasan & peregangan tubuh, pergunakan perlengkapan/ perlindungan tubuh seperti helm, jaket, sepatu, dll.
# Persiapkan motor: cek tekanan ban, rem, kaca spion, dan lampu-lampu sebelum berangkat.
# Postur berkendara: mata melihat jauh ke depan; pundak santai; siku menekuk dgn santai; posisi tangan harus mudah mengoperasikan handle rem, kopling dan saklar-saklar; pinggul diposisikan agar mudah mengoperasikan setang dan kemudi; kaki diletakkan tegak pada foot-step.
# Pengereman: lakukan bersamaan depan-belakang; sebisa mungkin tidak melakukan panic breaking.
# Gunakan selalu jalur kiri.
# Untuk pindah jalur: gunakan tanda/ lampu sein; perhatikan spion utk memastikan aman.
# Sebelum belok: gunakan jalur yg semestinya sebelum berbelok kiri atau kanan.
# Kurangi kecepatan saat menghadapi rintangan: seperti batu, kerikil, tanah, becek, lumpur, pasir, dll.
# Tidak dibenarkan berkendara dgn 1 tangan. Apalagi lepas tangan semuanya!
# Tidak dibenarkan berkendara dalam pengaruh minuman keras dan/atau obat-obatan.
# Waspada: terutama malam hari.
# Patuhi rambu-rambu lalu lintas.


Tambahan:
* Kendalikan emosi: tidak mudah terpancing pengendara lain yg ngebut atau ugal-ugalan.
* Kecepatan mengikuti situasi dan kondisi jalan dan kepadatan. Tapi walau sepi, kecepatan maksimal motor di jalan raya adalah 60 km/jam.
* Bawa peralatan darurat: kunci-kunci, busi, kabel dan kalau perlu ban dalam cadangan.
* Bawa uang darurat: sediakan pos anggaran untuk keadaan darurat, misalnya untuk tambal ban, mbengkel saat tiba-tiba mogok, dll.
* Bawa STNK dan SIM. Jangan sampai lupa.
* Catat nomer-nomer darurat: misalnya 112, 119 dan juga kerabat atau teman yg dapat dihubungi segera ketika ada masalah darurat.
* Kondisi tubuh harus fit: tidak sedang sakit atau menderita penyakit yg dapat kambuh sewaktu-waktu (mis: ayan, dll).
* Jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah perjalanan.

Senin, 12 Desember 2011

Kisah Sedih Dari Makhluk Allah

Kisah ini merupakan kisah tauladan, sangat inspiratif dan mendidik. Kami mengutipnya dari akun facebook milik Ukhti Jeanny Dive, semoga bermanfaat.

Bismillaahir rohmanir rohiim. Assalamu’alaykum warohmatullahi wa barokaatuh.
Saudara-saudariku tercinta yang dirahmati oleh Allah ta’ala

Sesungguhnya seluruh makhluk ciptaan Allah ta’ala itu, pasti akan dihimpun kembali oleh Allah pada ‘yaumul qiyamah’ nanti. Binatang, tumbuh-tumbuhan, hingga makhluk ghaib yang tidak tertangkap oleh indera kita sekali pun, juga merupakan makhluk-Nya yang berkaum-kaum dan umat sebagaimana kita selaku manusia. Untuk itu marilah kita saksikan firman Allah ta’ala yang menyebutkan perihal ini :

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Allah mereka dihimpunkan.” (QS. Al-An’aam {6}:38).

Oleh karena mereka juga umat seperti kita, maka (semisal) binatang, tentu di antara mereka juga terdapat naluri rasa kasih dan sayang, serta saling mencintai di antara sesama jenis atau kaumnya. Begitu juga sebaliknya, bisa jadi mereka saling membenci bahkan saling membunuh! Maka sebagai makhluk (sejenis) yang bersaudara, tentu saja kita ingin mengetahui “kesamaan” kita dengan binatang, dalam hal peranan cinta dan kasih sayang di antaranya.

Untuk itu duhai saudara-saudariku tersayang, saksikanlah adegan-adegan gambar berikut ini…

Gambar Pertama
Tampak seekor burung betina terseok-seok di sebuah jalan raya. Bisa jadi ia sakit, sehingga tidak mampu mengepakkan sayapnya untuk terbang.
Sang Istri : “Ooh… kemanakah engkau mencari makanan wahai suamiku..” ucapnya lirih ~~~

Gambar Kedua
Sang Suami : “Istriku, maafkan aku telah membuatmu lama menungguku. Sekarang makanlah ini dulu, semoga dapat menguatkanmu, dan kamu dapat terbang agar kita segera pulang.. "ajak sang suami kepada istrinya, dan berusaha menyuapi makanan yang di bawanya. Namun kondisi sang istri kian melemah, semakin lemah, lalu terbaring…

Gambar Ketiga
Sang Suami : “Wahai istriku, mengapa engkau tak memakan makanan yang aku suapi? Dan mengapa pula engkau tidur di jalanan ini? Ayolah istriku, mari kita pulang…” Sang suami pun berusaha mengangkat tubuh istrinya yang sudah terkulai dan tidak bergerak lagi….

Gambar Keempat
Mendapati istrinya yang sudah tidak bergerak dan terbujur kaku, barulah sang suami menyadari bahwa istrinya… telah mati!
Sang Suami : “Istriku… bangunlah, bangunlah sayang… Jangan engkau tinggalkan aku seperti ini…” jerit sang suami…

Gambar Kelima
Sang Suami : “Yaa Allaah… hidupkanlah kembali istriku yaa Allah, hidupkanlah kembali yaa Allah… huu..huuu…” ratap sang suami memohon kepada Rabb-nya.

Gambar Keenam
Namun akhirnya suami burung itu menyadari, bahwa pertemuan, jodoh, rezeki, dan maut merupakan kehendak dan ketentuan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Maka sang suami pun akhirnya pasrah dan berdoa… “Yaa Allah, bila ini sudah menjadi ketentuanmu, maka aku ikhlas. Ampunilah kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan oleh istriku, dan tempatkanlah ia di sisi-Mu yang terbaik. Yaa Allah, bila engkau mengizinkannya, pertemukan dan satukanlah kami kembali di Jannah-Mu. Sungguh aku mencintainya karena-Mu yaa Allah, maka dengarkanlah permohonanku ini. Inna lillaahi wa inna illaaihi rooji’uun…

Wahai saudara-saudariku yang semestinya saling mencintai karena Allah
Tidakkah engkau merasa malu ketika mendapati keberadaan suatu umat, dimana mereka sesungguhnya tidak memiliki akal, namun hanya dengan menggunakan nalurinya saja, mereka mampu bersaudara dan saling mencintai di antaranya…!?

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (dienul) Allah, janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran {3}:103).

Wahai hamba Allah yang semestinya bersaudara, hentikanlah permusuhan sesamamu. Jadikanlah perbedaan dan khilafiyah itu, sebagai rahmat yang memang ditakdirkan oleh Allah ta’ala untuk kita. Maka yakinlah wahai saudara-saudariku tersayang, bahwa Ukhuwah Islamiyah dan rapatnya barisan umat, merupakan KEMENANGAN DIEN ISLAM yang sesungguhnya.

Billaahi taufik wal hidayah,
Wassalamu’alaykum wr.wb.

Kisah ini merupakan kisah tauladan, sangat inspiratif dan mendidik. Kami mengutipnya dari akun facebook milik Ukhti Jeanny Dive, semoga bermanfaat.

Bismillaahir rohmanir rohiim. Assalamu’alaykum warohmatullahi wa barokaatuh.

Saudara-saudariku tercinta yang dirahmati oleh Allah ta’ala…
Sesungguhnya seluruh makhluk ciptaan Allah ta’ala itu, pasti akan dihimpun kembali oleh Allah pada ‘yaumul qiyamah’ nanti. Binatang, tumbuh-tumbuhan, hingga makhluk ghaib yang tidak tertangkap oleh indera kita sekali pun, juga merupakan makhluk-Nya yang berkaum-kaum dan umat sebagaimana kita selaku manusia. Untuk itu marilah kita saksikan firman Allah ta’ala yang menyebutkan perihal ini :

“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Allah mereka dihimpunkan.” (QS. Al-An’aam {6}:38).

Oleh karena mereka juga umat seperti kita, maka (semisal) binatang, tentu di antara mereka juga terdapat naluri rasa kasih dan sayang, serta saling mencintai di antara sesama jenis atau kaumnya. Begitu juga sebaliknya, bisa jadi mereka saling membenci bahkan saling membunuh! :’( Maka sebagai makhluk (sejenis) yang bersaudara, tentu saja kita ingin mengetahui “kesamaan” kita dengan binatang, dalam hal peranan cinta dan kasih sayang di antaranya.

Untuk itu duhai saudara-saudariku tersayang, saksikanlah adegan-adegan gambar berikut ini…
Gambar P“Istriku, maafkan aku telah membuatmu lama menungguku. Sekarang makanlah ini dulu, semoga dapat menguatkanmu, dan kamu dapat terbang agar kita segera pulang..” ajak sang suami kepada istrinya, dan berusaha menyuapi makanan yang di bawanya. Namun kondisi sang istri kian melemah, semakin lemah, lalu terbaring…ertama
Tampak seekor burung betina terseok-seok di sebuah jalan raya. Bisa jadi ia sakit, sehingga tidak mampu mengepakkan sayapnya untuk terbang. “Ooh… kemanakah engkau mencari makanan wahai suamiku..” ucapnya lirih ~~~

Gambar Kedua



“Istriku, maafkan aku telah membuatmu lama menungguku. Sekarang makanlah ini dulu, semoga dapat menguatkanmu, dan kamu dapat terbang agar kita segera pulang..” ajak sang suami kepada istrinya, dan berusaha menyuapi makanan yang di bawanya. Namun kondisi sang istri kian melemah, semakin lemah, lalu terbaring…